Analisis yang dilakukan oleh (Sari et al., 2018) terhadap data Riskesdas 2013 disebutkan prevalensi hipertensi ibu hamil sebesar 6,18% dengan jumlah hipertensi paling banyak di Provinsi
Bisakah hipertensi dicegah dan diobati? Seperti pasien hipertensi pada umumnya, ibu hamil yang mengalami hipertensi juga boleh mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi obat-obatan ini harus berdasarkan ketentuan resep karena tidak semua jenis obat hipertensi boleh dikonsumsi saat hamil.
Jika ketiga jenis hipertensi di atas tidak ditangani dengan tepat, maka seorang ibu hamil berisiko menderita preeklamsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal.Pada tahun 2016 menurun tapi terbilang tinggi yakni sebesar 121,5/100.000 KH, dengan rincian 18 kasus paling banyak terjadi pada masa kehamilan.(7) Dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa hipertensi (27,1%) adalah persentasi tertinggi kedua penyebab kematian ibu setelah perdarahan (30,3%).
.