PT GAS DEPO INDUSTRY Bekasi, Jawa Barat, Indonesia Jual Gas Helium, Gas Nitrogen, N2, Gas Hydrogen, Gas Oksigen, Asetilin, Gas Argon, Gas Carbon Dioxide, Gas Nitrous Oxide, Gas N2O, Gas Prophane, Gas Methane, Hydrogen Sulphide, Gas H2S, Hydrocarbon gas & Reactive Blend ( Methane, Ethane, Ethylene, etc) , Tabung Gas 1M3-10M3, High Pressure Gas BerandaLas oawPerbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen Gemplo Regulator atau alat pengaturan tekanan berfungsi untuk mengetahui tekanan isi. Pada regulator terdapat dua buah alat penunjuk terhadap tekanan atau biasa disebut manometer, yaitu manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja dan manometer tekanan isi mempunyai skala lebih besar bila dibandingkan dengan manometer tekanan kerja. Perbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen Perbedaan regulator asetilen dan regulator oksigen • Regulator asetilena berulir kiri • Pada waktu mengikat, putar ulirnya ke arah kiri atau berlawanan • dengan arah jarum, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. • Reguator oksingen berulir kanan, pada waktu mengikat putaran ulirnya ke arah kanan atau searah dengan jarum jam, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam. ONOFF motor. Pengaturan gas acitelin dan oksigen menggunakan motor servo, adapun hasil yang didapat pada tebal plat 7 – 16 mm mempunyai pengaturan gas acitelin sebesar 56 dan oksigen sebesar 40, sedangkan untuk tebal plat 20 – 30 mempunyai pengaturan gas acitelin sebesar 65 dan oksigen sebesar 49. Pendahuluan Tabung oksigen dan asetilin adalah dua jenis tabung gas yang sering digunakan dalam industri. Keduanya memiliki peran yang penting dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang ukuran standar tabung oksigen dan asetilin, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu oksigen dan asetilin. Apa itu Oksigen? Oksigen adalah gas yang sangat penting bagi kehidupan. Tanpa oksigen, manusia dan hewan tidak akan bisa hidup. Oksigen juga digunakan dalam proses industri, seperti pengelasan dan pemotongan logam. Apa itu Asetilin? Asetilin adalah gas yang digunakan dalam proses pengelasan. Gas ini sangat mudah terbakar dan dapat menghasilkan api yang sangat panas. Karena sifatnya yang mudah terbakar, asetilin harus disimpan dalam tabung khusus yang dirancang untuk menahan tekanan tinggi. Tabung oksigen dan asetilin tersedia dalam berbagai ukuran. Namun, ada ukuran standar yang biasanya digunakan dalam industri. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung oksigen dan asetilin Ukuran Standar Tabung Oksigen Tabung oksigen tersedia dalam beberapa ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung oksigen – Ukuran B kapasitas sekitar 40 kaki kubik – Ukuran C kapasitas sekitar 80 kaki kubik – Ukuran D kapasitas sekitar 130 kaki kubik – Ukuran E kapasitas sekitar 200 kaki kubik – Ukuran G kapasitas sekitar 300 kaki kubik Ukuran Standar Tabung Asetilin Tabung asetilin juga tersedia dalam beberapa ukuran. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung asetilin – Ukuran MC kapasitas sekitar 10 kaki kubik – Ukuran B kapasitas sekitar 40 kaki kubik – Ukuran 3 kapasitas sekitar 75 kaki kubik – Ukuran 4 kapasitas sekitar 145 kaki kubik – Ukuran 5 kapasitas sekitar 250 kaki kubik Penutup Demikianlah informasi tentang ukuran standar tabung oksigen dan asetilin. Penting untuk diingat bahwa ukuran tabung yang tepat harus dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, pastikan untuk memperhatikan faktor keamanan saat menggunakan tabung gas ini.
PerbedaanTabung Oksigen dan Asetilin | Kpop Squad Media Jul 31, 2021· Jika ada tambahan informasi mengenai tabung oksigen dan asetilin atau ada permintaan pembahasan review tabung gas terbaru 2021 bisa kirim pesan ke alamat email kp [email protected] Atau mungkin ada keinginan untuk kerjasama dengan Kpop Squad Media seperti pasang iklan
FilterKesehatanPerlengkapan MedisLainnyaPertukanganPerlengkapan LasOtomotifPerawatan KendaraanMainan & HobiAksesoris Airsoft GunMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "tabung asetilin" 1 - 60 dari ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15AdRegulator Acetylene Tanaka / Regulator Untuk Tabung Las BaratKITCHEN'KOUAdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 1%Jakarta BaratWelding 18AdREGULATOR ASETILIN ACETYLENE HARRIS 801 – Regulator Tabung 1 UtaraMatesu Online 2AdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 7Tabung Gas Acetylene 1m3 / Tabung Las Asetilin 5 rbJakarta PusatFW 13Regulator Las Acetylene Yamato / Tabung Las Jaya 100+TABUNG ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15Regulator Acetylene Kran Tabung Asetilin Acetilin SUPER YAMATO 1%Jakarta BaratPUSAT 80+Tabung Gas Acetylene 40 Liter Full Isi Tabung Las 5 rbJakarta PusatFW MedikaTerjual 1
Sebutkanperbedaan tabung oksigen dengan tabung asetilin 13. Sebutkan perbedaan selang oksigen dengan selang asetilin 14. Bagaimana cara mengecek kobocoran saluran gas las oksi
6 September 2012Oksigen medis dan oksigen industri. Apa bedanya ? Kebanyakan orang tidak tahu. Apabila dilihat dari tampilan tabung oksigennya, kelihatannya akan sama. Yang membedakan medis dan industri, ternyata adalah kadar oksigennya. Kalau Oksigen medis, kadarnya 99 %, sedangkan Oksigen industri, kadarnya hanya 70%. Dari perbedaan kadar tersebut berpengaruh terhadap lebih mahalnya oksigen medis daripada oksigen industri. Perbedaan harganya pun tidak terlalu jauh. Kisaran bedanya hanya sekitar 30 % lebih mahal. Pertanyaan yang sering diajukan, apakah bisa oksigen industri dipakai untuk oksigen medis, jawabannya secara resmi tidak ada. Tapi prakteknya, ternyata pernah dipakai, dan hasilnya tidak ada masalah. Ini dilakukan hanya pengecualian dalam keadaan gawat darurat. Kalau normal, disarankan tetap menggunakan oksigen medis, demi menghindari risiko yang tidak diinginkan. Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya utamanya menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah dikerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.. Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri,ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon O3. Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut. Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisierpada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untukterapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman. Untuk pemesanan produk-produk gas dari PT. Usaha Mulia Perkasa lainnya seperti HELIUM He OXYGEN O2, NITROGEN N2, ARGON Ar, CARBON DIOXIDE CO2, dan HIDROGEN H2 segera HUBUNGI atau klik DISINI. 9 Februari 2021PENGELASANPengelasan adalah proses metalurgi sambungan logam pada keadaan melting Berikut Pengertian Pengelasan, Macam Macam, Klasifikasi Fungsi, Teori Proses Pengelasan 12 September 2012Liquid Argon ArLiquid Argon Ar 11 September 2012Kegunaan Liquid Oxygen O2Liquid Oxygen O2 Seperti halnya langkah pengelasan yang lainnya, las oksi-asetilin dipakai untuk menyambung dua sisi logam dengan permanen tanpa atau dengan bahan pengisi. Akan tetapi perlu untuk diketahui perlengkapan las oksi-asetilin membutuhkan mekanisme keselamatan kerja yang berbeda serta lebih ketat. Las oksi-asetilin memakai nyala api hasil pembakaran gas asetilin serta gas oksigen zat asam untuk memanaskan sisi logam yang akan disambung serta mencairkan bahan pengisinya. Las oksi-asetilin banyak digunakan untuk pekerjaan perbaikan bodi otomotif serta pemotongan logam. Waktu bekerja memakai las oksi-asetilin, operator las harus memahami mekanisme keselamatan kerja sebab sangatlah berpotensi memunculkan bahaya kebakaran atau ledakan. Bahaya kebakaran bisa dipacu oleh nyala api serta percikan bunga api yang mengenai beberapa bahan mudah terbakar. Sedang ledakan umumnya diakibatkan oleh kekeliruan dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin khususnya tabung asetilin serta pembakar. Mekanisme keselamatan kerja pada saat memakai las oksi-asetilin mengutamakan pada tindakan pengamanan pada perlengkapan utamanya. Perlengkapan itu terbagi dalam tabung gas, regulator, pembakar, serta selang las. Tabung Gas Tabung gas dipakai untuk menaruh gas asetilin serta oksigen yang dibakar secara bersama dengan formasi berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas asetilin. Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar. Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas. Membuat perlindungan tabung gas dari benda panas serta sinar matahari dengan cara langsung dan peluang bersentuhan dengan kabel listrik. Tempatkan tabung gas di tempat yang aman dari benturan atau pukulan benda keras. Tidak merubah, mencabut serta menukar tanda pada tabung gas. Penggunaan gas harus selalu lewat regulator. Janganlah menarik tutup pengaman pada saat mengangkat atau mengalihkan tabung gas. Jika terjadi kebocoran tabung gas, selekasnya bawa keluar ruangan. Regulator Regulator terpasang di masing-masing tabung oksigen untuk mengendalikan keluarnya gas dari dalam tabung ke arah pembakar lewat selang las. Regulator mempunyai dua buah manomenter untuk memahami desakan isi gas di tabung yang dimaksud manometer desakan isi. Manometer desakan kerja untuk lihat desakan kerja yang digunakan mengelas. Aksi pengamanan alat ini mencakup Tangan atau sarung tangan harus dibersihkan dari minyak atau pelumas sebelum menggenggam regulator. Waktu menempatkan regulator, sisi yang perlu dipegang ialah badan regulator bukan pada manometernya. Katup regulator mesti dalam kondisi tertutup waktu akan membuka kran tabung. Langkah membuka katup regulator dikerjakan dengan memutar baut pengendali bersimpangan arah jarum jam sampai longgar. Putar baut pengendali tekanan kerja dengan perlahan-lahan waktu mengendalikan tekanan kerja supaya tidak mengakibatkan kerusakan membran manometer. Waktu dikerjakan penyusunan desakan kerja pada regulator, posisi badan berdiri di samping. Regulator yang telah rusak harus selekasnya diganti untuk penggunaan selanjutnya. Pembakar/ Brander Torch Pembakar dipakai untuk mencampurkan gas oksigen serta gas asetilin dengan perbandingan spesifik sesuai dengan kepentingan kerja. Pembakar terbagi dalam dua jenis yakni pembakar pengelasan biasa serta pembakar pemotongan. Mekanisme keselamatan kerja memakai pembakar ialah Pembakar tidak bisa disentuh atau dipegang oleh tangan atau sarung tangan yang terkena minyak atau pelumas. Tidak diperbolehkan memakai mulut pembakar untuk mencungkil atau memukul sebab kerusakan pada mulut pembakar bisa mengakibatkan nyala balik. Membersihkan mulut pembakar dari kotoran yang menyumbat dengan berkala memakai alat penusuk spesial. Bibir mulut pembakar harus dibersihkan dari kotoran dengan memakai bilah kayu lunak sekalian membuka kran tabung oksigen. Mematikan api yang menyala dari pembakar jika tidak digunakan. Untuk memperoleh hasil kerja yang baik, taruh dan rawatlah pembakar dengan benar serta teratur. Selang Las Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk menyalurkan gas oksigen serta asetilin. Selang gas oksigen berwarna hitam atau biru serta selang gas asetilin berwarna merah. Mekanisme keselamatan kerja memakai selang las ialah Selang las tidak bisa terkilir serta terjepit waktu digunakan. Selang las tidak bisa bersentuhan dengan nyala api, bunga api, benda panas, benda tajam, serta semua jenis minyak atau pelumas. Pengecekan selang las dengan berkala dikerjakan agar tidak berlangsung kebocoran, hangus, serta sambungan longgar. Jangan memakai kawat, plastik, atau isolasi untuk menutup kebocoran. Sisi yang bocor harus dipotong serta disambung kembali memakai alat penyambung, pengikat, atau penjepit spesial selang. Gulung selang dengan rapi setelah memakainya. Tata cara yang pas dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin sangatlah menguntungkan efisiensi perlengkapan serta memberikan rasa aman buat operator las. Oleh karena itu, pemahaman serta kesadaran operator las pada keselamatan kerja las oksi-asetilin akan mengurangi resiko kecelakaan kerja. ditambahsecara khusus, misalnya dalam tabung-tabung oksigen. campuran gas oksigen. Kecepatan maksimum tergantung perbandingan gas asetilin dan oksigen berkisar antara 1 :
Las OAW Pengertian Las OAW Oksigen Asetilen Welding adalah suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilen untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxigen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik. Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong, sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. Untuk Anda yang ingin mengetahui skema mesin las OAW, sebenarnya OAW tidak menggunakan mesin melainkan peralatan 1 set las oaw berikut memberikan rangkuman. Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding adalah Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding adalah 1. Peralatan Las Tabung Gas Tabung Gas Regulator Gas Regulator Gas Slang Gas Welding Torch Brander Las.8. Welding Welding Rod Filler metal.10. Cara Penyalaan dan Pematian Las Menyalakan Las OAW Cara mematikan api las OAW 11. Tekanan Gas Kelebihan dan Kekurangan Las Las OAW Kekurangan Las OAW Share thisRelated posts 1. Peralatan Las OAW. Tabung gas Oksigen. Tabung gas Asetilen. Regulator Oksigen. Regulator Asetilen. Slang Gas. Welding Torch Brander Las. Welding Nozzle. Welding Rod Bahan tambah. 2. Tabung Gas Oksigen. Tabung oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan slang yang menuju ke Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau hijau. 3. Tabung Gas Asetilen. Tabung Gas Asetilen adalah tempat menyimpan gas asetilen, saat proses pengelasan regulator dibuka. Setelah itu gas akan otomatis keluar melalui slang gas yang terhubung ke welding torch. Tabung gas Asetilen ini mempunyai warna merah atau orange. 4. Regulator Gas Oksigen. Regulator tabuing gas oksigen adalah alat yang digunakan untuk mengontrol tekanan keluarnya gas oksigen yang ada pada slang gas ke welding torch. Selain itu regulator juga digunakan untuk melihat isi gas pada tabung gas oksigen. Sama dengan warna tabung gas oksigen, regulator oksigen juga berwarna biru atau hijau. 5. Regulator Gas Asetilen. Regulator Asetilen adalah alat yang digunakan untuk melihat tekanan isi dan tekanan kerja atau keluarnya gas asetilen yang ada dalam slang ketika digunakan untuk mengelas. Fungsinya sama dengan regulator oksigen, namun yang membedakan hanya penggunaan pada gasnya. Untuk warna regulator asetilen ini mempunyai warna merah atau orange sama dengan tabungnya. 6. Slang Gas OAW. Slang gas OAW adalah slang yang digunakan untuk mengalirkan gas dari tabuing gas ke welding torch saat proses pengelasan. Warna slang gas ini juga sesuai dengan warna tabung gasnya. 7. Welding Torch Brander Las. Welding Torch adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asetilen pada saat proses pengelasan, pada welding torch ini terdapat katub atau pengatur keluarnya gas oksigen dan asetilen. Sedangkan untuk torch yang pemotongan mempunyai tambahan untuk katub gas pemotongan. 8. Welding Nozzle. Welding Nozzle adalah ujung dari bagian welding torch yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya percampuran antara gas oksigen dan asetilen. Welding nozzle ini dapat diganti jika ingin dirubah diameter lubangnya sesuai dengan kebutuhan. 9. Welding Rod Filler metal. Welding Rod adalah bahan tambah yang digunakan untuk proses pengelasan OAW, bahan dari filler metal ini disesuaikan dengan jenis material yang akan dilas. Biasanya welding rod berbentuk kawat yang digulung, namun jika akan digunakan untuk pengelasan dipotong sepanjang 1 meter biar lebih mudah. 10. Cara Penyalaan dan Pematian Las OAW. Cara Menyalakan Las OAW Buka katub gas asetilen Pada Brander Las. Buka katub Oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las Cara mematikan api las OAW Langkah pertama tutup katub gas asetilen pada Welding Torch. Tutup katub Oksigen O2 pada Brander Las. Tutup katub pada Regulator Oksigen dan Asetilen. Langkah yang terakhir buang gas yang tersisa pada selang dengan membuka katub pada brander las lalu tutup kembali. Karena jika tidak dibuang maka dapat menyebabkan kebakaran karena adanya gas yang tersisa. 11. Tekanan Gas OAW. Tekanan Gas untuk Pengelasan OAW Oksigen sebesar 2 – 3 Bar Asetilen sebesar Bar Tekanan gas untuk Pemotongan Oksigen Asetilen Oksigen sebesar 5 Bar Asetilen sebesar Bar Baca juga Nyala Api Las OAW Oksigen Astilen Welding 12. Kelebihan dan Kekurangan Las OAW. Kelebihan Las OAW Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen Asetilen. Dapat digunakan pada plat tipis. Peralatan tidak terlalu banyak. Kekurangan Las OAW Jika digunakan plat tebal kekuatannya kurang maksimal. Pengelasan manual sehingga efisiensi dan kecepatan las kurang. Sangat jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau baja tahan karat. Pengertian Pengelasan OAW adalah beserta Peralatannya di atas semoga dapat bermanfaat untuk Anda dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pengelasan. Jika ada pertanyaan silahkan kirim ke kolom komentar atau menghubungi lewat kontak.
Padalas asetilin terdapat beberapa item yang perlu diadakan perawatan, yaitu: 1. Tabung gas oksigen, berisi gas oksigen yang berfungsi dalam proses pembakaran. 2. Tabung gas asetilin, berisi gas asetilin sebagai bahan bakar utama dalam proses pembakaran. 3.

LAS GAS LAS ASETILIN Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan Oleh Hendri Setiawan 1314071028 LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 Latar Belakang Pengelasan yang banyak digunakan pada saat ini yaitu pengelasan dengan cara mencairkan bahan dasar dan bahan tambah. Las semacam ini sering disebut dengan las fusi. Las fusi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu las busur listrik dan las gas. Las busur listrik masukan panas diperoleh dari energi listrik. Apabila dua kutub listrik didekatkan maka akan terjadi loncatan electron pada kedua permukaan tersebut dan akan meninmbulkan panas yang akhirnya mampu melelehkan logam. Prinsip ini yang digunakan dalam pencairan bahan dasar dan bahan tambah pada las busur listrik. Sedangkan las gas sumber panas diperoleh dari pembakaran gas asitelilin dan gas oksigen. Kedua gas ini membentuk campuran dan akan menghasil nyala api yang mampu mencairkan logam dasar dan bahan tambah. Dalam proses penyambungan logam tidak cukup hanya dilihat dari bisa tidaknya benda yang disambung melekat. Untuk mengetahui hasil yang lebih meyakinkan maka perlu dilihat mengenai kekuatan sambungan, perubahan sifat pada daerah sambungan, struktur pada sambungan dan fasa yang terbentuk pada daerah sambungan. Berdasarkan fakta tersebut cukup menarik untuk meneliti karakteristik sambungan besi tuang kelabu dengan menggunakan las gas oksi asitelin. Karakteristik yang perlu diteliti meliputi bagaimana kekuatannya, apakah memenuhi standar kekuatan material dasarnya. Selain itu juga perlu dilihat bagaimana kekerasan dan bentuk struktur pada daerah sambungan, apakah getas, terjadi retakan atau tidak dan fasa apa yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian karakteristik sambungan besi tuang kelabu yang dilas dengan menggunakan las oksi asitelin. Tujuan a. Mengetahui peralatan dan fungsi perlengkapan las gas. b. Mengoperasikan pembakaran dengan benar. c. Melakukan gerakan dan posisi pengelasan dengan benar. d. Mengetahui teknik penggunaan las gas. Pengertian Las Gas Oksi-Asetilin Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih, dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas Oksigen O2 dengan gas Asetilin C2H2. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2. Gas Asetilin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan disambung Graham, 1990. Bahan Bakar Gas - Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180 Smith, 1992°. Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. Peralatan Las Oksi – Asetilin a. Silinder atau Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen dapat dilihat dari tinggi tabung Oksigen yaitu 1,4 m dan tabung Asetiline 1 m serta terdapat kode warna yang ada pada tabung itu. b. Katup Tabung Katup tabung berfungsi pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. c. Regulator Regulator ini juga berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. d. Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Berfungsi untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju brander pembakaran. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. e. Brander atau Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh Brander atau Torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Brander atau Toch memiliki dua fungsi yaitu 1. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas asetilin. 2. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. f. Pematik atau Korek Api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api pada ujung pembakaran waktu memulai mengelas. g. Kaca Mata Las Kaca mata las berfungsi a. Melindungi mata terhadap radiasi sinar ultraviolet dan inframerah, b. Melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik, c. Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api. h. Kawat atau Bahan Tambah Kawat atau Bahan Tambah digunakan sebagai bahan pengisi benda kerja yang bercelah dan menambah kekuatan dalam pengelasan Graham, 1990. Proses Pengelasan Oksi - Asetilin a. Menentukan Tekanan Gas Pengaturan tekanan yang disetel, tekanan gas yang dianjurkan - Oksigen bertekanan 2,5 bar kg/cm2, untuk semua pipa pembakaran - Asetilin bertekanan 0,5 bar kg/cm2, disesuaikan dengan besar kecilnya pipa pembakaran. Awas! Untuk asetilin tekanan maksimum 1,5 bar kg/cm2. b. Menyalakan Api Las Gas 1. Pilih pipa pembakaran yang sesuai dengan proses pengelasan, 2. Pasang pipa pembakarnya harus erat, Jangan bocor !, 3. Arahkan pipa pembakaran ke tempat yang aman, 4. Buka kran asetilin kira – kira seperempat putaran secukupnya, 5. Nyalakan dengan api pada mulut pembakaran, 6. Buka kran oksigen kira – kira setengah putaran secukupnya, 7. Atur komposisi dan volume api las yang dikehendaki, 8. Api las siap digunakan. c. Mengatur dan Menentukan Nyala Api Las Gas Pada nyala api las gas oksi-asetilin bisa diperoleh 3 jenis, yaitu No Gambar Penjelasan 1. Nyala Api Netral Nyala Api Netral merupakan hasil pembakaran gas Oksigen dan Asetilin dengan perbandingan komposisi -+ 11 Nyala Api Netral dipakai untuk - Pengelasan biasa 2. Nyala Api Karburasi Nyala Api Karburasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas asetilin lebih banyak dari gas oksigen. Nyala Api Karburasi dipakai untuk - Memanaskan, - Solder Lunak, - Pengelasan logam monel. 3. Nyala Api Oksidasi Nyala Api Oksidasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas oksigen lebih banyak dari gas asetilin. Nyala Api Oksidasi dipakai untuk - Pengelasan kuningan dan perunggu. - Gambar Nyala Api Netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar. d. Teknik Pengelasan Macam – macam posisi pengelasan adalah sebagai berikut 1. Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakarbrander terletak diantara 45° dan kawat las dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. 2. Posisi pengelasan mendatar horizontal Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar. 3. Posisi pengelasan tegak vertical Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. 4. Posisi pengelasan di atas kepala Overhead Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. 5. Pengelasan arah ke kiri maju Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas. 6. Pengelasan arah ke kanan mundur Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas. e. Macam – macam Sambungan Ada beberapa sambungan benda kerja pada las gas, yaitu 1. Sambungan Tumpul Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih sejajar pada kedua benda kerja dalam posisi horizontal pada bidang datar. 2. Sambungan Tumpang Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dalam posisi horizontal pada keadaan tumpang tindih antara kedua benda kerja. 3. Sambungan T Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih secara horizontal dan vertikal sehingga membentuk huruf T. 4. Sambungan Sudut Luar Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk sudut dimana sambungan terjadi di luar sudut tersebut. f. Memadamkan Api Las Gas Cara untuk memadamkan Api Las Gas adalah 1. Tutup kran Asetilin, aliran gas asetilin terputus, maka api las padam, 2. Tutup kran Oksigen, aliran gas oksigen terputus, 3. Penutupan kran jangan dipaksakan. g. Penutupan Kerja Las Gas Beberapa cara menutup Kerja Las Gas antara lain 1. Padamkan api las, 2. Tutup kran-kran tabung gas, 3. Buanglah sisa-sisa gas melalui pipa pembakar, 4. Sekrup pengukuran dan pengatur tekanan gas dikendorkan, 5. Letakkan atau gantung pipa pembakar pada tempat yang aman, 6. Gulung selang saluran gasnya. Smith, 1992 Keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin Terdapat beberapa keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin antara lain 1. Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit, 2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari, 3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana, 4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Sudut Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 Juni 2015 pukul 1500 – 1700 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu las gas, korek api.. Diagram Alir Adapun diagram alir praktikum kali ini yaitu IV. PEMBAHASAN Pembahasan Proses Praktikum Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan praktikum terhadap las gas asetilin. Mulamula asisten dosen melakukan pengenalan terhadap bagian-bagian dari las gas kepada mahasiswa. Selanjutnya, setelah dirasa mahasiswa sudah mengerti dengan penjelasan asisten maka akan dilakukan praktikum pengenalan langsung ke alatnya. Padapraktikum ini asisten meberi contoh praktikum dengan kategori beberapa jenis api yang ditimbulkan dari gas. Setelah itu mahasiswa mencoba satu per satu praktikum ini. Nyala Api Pada praktikum ini kita akan menguji 3 jenis api yang dihasilkan dari las gas asetilin. Adapaun jenis api itu adalah sebagai berikut Nyala api ini digunakan untuk memanaskan permukaan benda yang akan di las. Fungsi dari jenis api ini hanya sebatas memanaskan saja. Ciri-ciri dari api ini yaitu masih dominan api, tidak berekor. Nyala api karbon digunakan sebagai mengelas maupun patri keras. Api ini memiliki ciri-ciri berekor. Nyala api ini digunakan untuk memotong permukaan benda. Api ini bercirikan adanya bunyi mendesis yang kencang. Keselamatan Kerja Untuk melindungi operator las dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari pengelasan maka perlu diperlukan alat-alat sebagai berikut Pakaian harus terbuat darai bahan katun. Pakaian harus menutupi badan. Sepatu yang digunakan adalah sepatu dengan bahan tebal dan kuat. Sebaiknya menutupu seluruh bagian kaki. Gunakan sarung tangan yang tebal agar tidak terkena percikan api. Masker las berfungsi untuk menghindari operator dari debu. Kamar las harus dibuat dari bahan tahan api. Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah 1. Proses pengelasan gas memiliki 3 jenis api yang keluar dari nozzle. 2. Jenis-jenis api tersebut adalah netral, karbon, oksidasi. 3. Keselamatan kerja yang harus dipakai yaitu pakaian las, sarung tangan, masker las, seatu las, dan kamar las. 4. Dalam pengelasan gas yaitu berfungsi untuk menggabungkan dua bagian besi dengan cara meleburkan kedua ujung bahan menjadi satu. DAFTAR PUSTAKA Graham E. 1990. Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc New Jersey. Smith, 1992. Basic fabrication and welding engineering, Hong Kong Wing Tai Cheung Printing Co. Ltd.

OksigenAsetilin Gas BahanBakar Propane Methan Hidrogen Rumus Kimia O 2 C 2 H 2 C 3 H 3 CH 4 H 2 Massa Jenis(kg/m3) 1 1,17 1,88 0,67 0,09 Titik Didih (0C) -183 -84 -42 -162 -253 Temp. Kritis(0C) - 35 97 -82 -240 Temp. nyala Api(0C) - 2325 1925 1875 2045 Temp. nyala Api(0C) - 3150 2850 2750 2850 Penggunaan gas asetilin yang sebenarnya Nyala Api Las Macam macam nyala api las oksigen asetilen adalah jenis nyala api yang digunakan untuk proses pengelasan, pemanasan dan pemotongan. Penggunaan atau pengaturan jenis nyala api berdasarkan besar tekanan yang keluar dari tabung yang diatur melalui regulator kemudian disalurkan melalui slang gas. Jenis nyala api oksigen asetilen ini juga berpengaruh terhadap nilai temperaturnya. Temperatur pada nyala api ini dapat mencapai 3000 derajat celcies. Untuk Anda yang ingin mengetahui macam macam nyala api dan penjelasannya, berikut ini detailnya. Nyala Api Okxygen Acetylene dan Penjelasannya Nyala Api Okxygen Acetylene dan Penjelasannya 1. Nyala Api Nyala Api Nyala Api NetralShare thisRelated posts Nyala Api Las Oksigen Asetilen Nyala Api Oksidasi Nyala Oksigen lebih. Nyala Api Karburasi Nyala asetilen lebih. Nyala Api Netral Tekanan gas oksigen dan asetilen sama. 1. Nyala Api Oksidasi. Nyala Api Oksidasi atau Oksigen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai tekanan gas oksigen lebih besar dibandingkan tekanan gas asetilen. Bentuk nyala api ini seperti kerucut namun pendek dan terdapat seperti aliran gas oksigen ditengahnya. Fungsi Nyala Api Oksidasi Untuk pemotongan material logam dan untuk pengelasan dengan jenis material perunggu dan kuningan. Baca juga Harga Tabung dan Isi Ulang Gas Asetilen 2. Nyala Api Karburasi. Nyala karburasi atau nyala asetilen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai tekanan gas asetilen lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas oksigen. Bentuk nyala api ini terdapat tiga daerah dimana antara kerucut nyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan. Fungsi nyala api karburasi untuk pengelasan bahan logam Monel, Nikel, berbagai jenis baja. Selain itu juga digunakan untuk heat treatment dan bahan pengerasan permukaan nonferous. 3. Nyala Api Netral Nyala Api Netral atau tekanan gas oksigen dan asetilen seimbang adalah jenis nyala api yang tekanan oksigen dan tekanan asetilen sama. Untuk bentuknya ini ukurannya lebih kecil dan terfokus. Fungsi nyala api netral Untuk pengelasan baja, baja tahan karat, besi cor dan pengelasan tembaga. Macam macam nyala api las oksigen asetilen OAW beserta gambar penjelasannya di atas semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mengerjakan tugas Anda. Jika ada pertanyaan silahkan kirimkan ke kontak atau silahkan tuliskan komentar Anda di bawah.

Karbitatau Kalsium karbida adalah sebuah senyawa kimia yang digunakan untuk mempercepat pematangan buah dengan rumus kimia CaC 2.Senyawa murninya tidak berwarna, tapi kalsium karbida yang biasanya digunakan warnanya adalah abu-abu atau coklat dengan kandungan CaC 2 hanya sekitar 80-85% (sisanya adalah CaO, Ca 3 P 2, CaS, Ca 3 N 2,

Asetilena, atau juga disebut Etuna, anggota rangkaian hidrokarbon yang paling sederhana dan paling terkenal yang mengandung satu atau lebih pasang atom karbon yang dihubungkan oleh ikatan rangkap tiga, yang disebut deret asetilenik, atau alkuna. Asetilena adalah gas yang tidak berwarna dan mudah terbakar yang banyak digunakan sebagai bahan bakar dalam pengelasan oksiasetilen dan pemotongan logam serta sebagai bahan mentah dalam sintesis banyak bahan kimia organik dan plastik; rumus kimianya adalah C2H2. Asetilen adalah senyawa organik tak jenuh karena keempat atomnya terikat tiga kali melalui ikatan kovalen.
GasAsetilen adalah salah satu jenis gas yang digunakan untuk pengelasan Oksigen asetilen welding atau biasa disebut dengan las OAW. Kalau dalam unsur kimia asetilena ini merupakan suatu hidrokarbon yang masuk
.
  • dl422jyxok.pages.dev/197
  • dl422jyxok.pages.dev/160
  • dl422jyxok.pages.dev/396
  • dl422jyxok.pages.dev/328
  • dl422jyxok.pages.dev/41
  • dl422jyxok.pages.dev/181
  • dl422jyxok.pages.dev/122
  • dl422jyxok.pages.dev/12
  • perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin